Wednesday, November 14, 2012

Di Balik Kesulitan Pasti ada Kemudahan






Saya sangat-sangat capek. Tetapi saya yakin masih ada yang lebih capek dan terbebani. Hidup ini katanya tak bermakna jika tak ada beban, maka insan biasanya akan mencari beban itu.
Tetapi ketika dipertemukan dengan beban dan kesibukan, maka didapatinya dirinya menjadi sesak karena terhimpit beban yang berat.

Manusia tidak mampu menakar kekuatannya sebenar-benarnya, tetapi Allah Maha Tahu berapa berat beban yang harus ditanggung oleh setiap jiwa. Karenanya orang yang memilih jalan pintas dengan bunuh diri karena beban hidup, tidak meyakini-Nya bahwa Dia Maha Pengatur yang terbaik.

Untuk rasa sakit, ada kesembuhan. Untuk penyakit, ada obat. Untuk haus, ada air. Untuk kesulitan, ada kelapangan. Dalam kesempitan, ada kebahagiaan. Dalam gelap, pasti akan ada cahaya terang.
Api yang menghimpit Ibrahim Al Khalil, bisa menjadi mudah dan dingin.
Lautan di hadapan Musa AS bisa terbelah dan digunakan untuk berjalan.
Yunus Bin Matta AS, akhirnya keluar dari tiga gulita, karena kasih sayang Alloh Al Jaliil ( Yang Maha Mulia ).
Rasulullah Al Mukhtar ( yang Terpilih ) pernah berada di dalam gua, dikelilingi oleh para kuffar. Hingga berkata Abu Bakar Ash Shiddiq ra, "Sesungguhnya orang-orang kafir hanya berjarak beberapa jengkal. Kami khawatir bila terjadi kehancuran".

Rasulullah SAW sang pemilik keyakinan dengan penuh ketegasan bersabda,

"Sesungguhnya Allah bersama kita. Dia mendengarkan kita. Diamelindungi kita. Sebagaimana Dia telah menghimpun kita.
Katakanlah kepada orang yang tenggelam dalam putus asa dan telah terjatuh. Kepada orang yang telah patah arang dan terpuruk."

Kepada orang yang ternodai pemahamannya dalam masalah taqdir. Bekerjalah dan beramallah, sesungguhnya Allah SWT justru menurunkan hujan setelah manusia putus asa terhadap hujan.

Adalah Bilal pernah terkapar di atas tanah tandus, tapi dialah yang kemudian menaiki Ka'bah Baitullah untuk mengumandangkan seruan adzan. Dialah yang memperdengarkan bumi dengan suara langit.
Adalah Yusuf AS pernah lama terpenjara di balik jeruji besi. Tapi kemudian ia bisa menjadi seorang Raja Mesir setelah Al' Aziz.
Adalah Umar Bin Khattab ra seorang penggembala kambing di Mekkah. Lalu dialah orang yang bisa menebarkan keadilan dalam masa kekuasaannya. Lalu namanya terpahat di baju besi. Dan dialah yang memotong tali pelanggaran. Dia juga yang suaranya
menggelegar menghentak penguasa tirani.

Allah SWT pasti akan menciptakan kemudahan setelah kesulitan.
Tidakkah kita tahu, sesungguhnya pasti ada keadaan lain yang Allah berikan setelah kesulitan? Allah SWT yang mematahkan tali pengikat orang-orang yang terpenjara di jeruji para penguasa otoriter.
Apakah kita mendapati seorang tahanan selamanya berada didalam penjara yang gelap ?
Tidak ada bencana yang terus menerus terjadi. Karena di sana ada Allah SWT Yang Maha Sendiri dan satu-satunya Tempat Meminta.

Siapapun yang melazimkan istighfar, maka Alloh SWT akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesulitannya . Allah SWT yang akan memberinya jalan penyesalan terhadap setiap kegundahannya.
Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah, tidak ada daya dan upaya kecuali Allah SWT.
Dengan kalimat itu, segala beban mampu terpikul, semua kengerian bisa terlewati, seluruh keadaan bisa lebih baik, lebih melapangkan pikiran dan menambahkan rasa ridho kepada Allah Al Jalal.

Seringkali kita berputus asa tatkala kesulitan atau mengalami cobaan.
Padahal Allah telah memberi janji bahwa di balik kesulitan pasti ada jalan keluar yang begitu dekat.

Dalam Surat Asy-Syarh, Allah SWT berfirman :

“ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
[ QS Asy-Syarh (94) : 5 ].

Ayat inipun di ulang setelah itu :

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
[ QS Asy Syarh (94) : 6 ].

Karena Allah sudah menjanjikan pertolongan, maka tidak ada cara lain, sebelum dan setelah usaha yang maksimal, selain memohon kepada-Nya berharap datangnya keringanan, kelancaran dan bertambahnya kesabaran.

Aamiin...

1 comment:

  1. "sesungguhnya Allah SWT justru menurunkan hujan setelah manusia putus asa terhadap hujan"

    butuh penjelasan dan pemahaman lebih atas kalimat itu. bila memang maknanya harpiah maka, Bagaimana kalau jalankan saja gerakan putus asa nasional terhadap kemakmuran, supaya segera dirutunkan kemakmuran. . . . bagaimana menurutmu ?

    ReplyDelete